UTANG JANGKA PENDEK
Definisi utang menurut FASB, concepts No. 3 adalah:
“Pengorbanan manfaat ekonomi di masa yang akan datang
yang mungkin terjadi akibat kewajiban suatu badan usaha pada masa kini untuk
mentransfer aktiva atau menyediakan jasa pada badan usaha lain di masa yang
akan datang sebagai akibat transaksi atau kejadian di masa lalu”.
Utang
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1.
utang
jangka pendek
2.
utang
jangka panjang
Pengelompokkan utang didasarkan pada jangka waktu
pembayaran utang. Namun siklus usaha perusahaan berbeda-beda, batasan yang
digunakan berubah (Baridwan, 2000):
“Suatu
kewajiban akan dikelompokkan sebagai utang jangka pendek apabila pelunasannya
akan dilakukan dengan menggunakan sumber-sumber aktiva lancar atau dengan
menimbulkan utang jangka pendek yang baru”
.
UTANG JANGKA PENDEK YANG SUDAH PASTI
Utang jangka
pendek dikatakan sudah pasti bila memenuhi dua syarat:
- Kewajiban untuk membayar sudah pasti, artinya sudah terjadi transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar
- Jumlah yang harus dibayar sudah pasti.
Yang termasuk utang
jangka pendek adalah
- Utang dagang dan utang wesel
- Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode itu
- Utang dividen
- Uang muka dan jaminan yang dapat diminta kembali
- Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga
- Utang biaya
- Utang bonus
- Utang gaji dan upah
- Pendapatan yang diterima dimuka
UTANG DAGANG & UTANG WESEL
¨
Timbul
dari pembelian barang atau jasa dan dari pinjaman jangka pendek
¨ Pencatatan utang memperhitungkan barang
yang dibeli yang masih dalam perjalanan dengan mempertimbangkan syarat
pengirimannya
UTANG JANGKA
PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM PERIODE ITU
Seluruh atau bagian dari utang obligasi dan utang-utang
jangka panjang lainnya yang akan dilunasi kurang dari satu tahun dilaporkan
sebagai utang jangka pendek
Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode
tersebut tetap diakui sebagai utang jangka panjang apabila:
1. akan dilunasi dengan dana pelunasan atau
dari uang penjualan obligasi baru; atau
2. akan ditukar dengan saham
UTANG DIVIDEN
Utang dividen
yang termasuk dalam utang jangka pendek adalah:
1. Dividen yang dibagikan dalam bentuk kas
atau aktiva (jika belum dibayar) yang segera akan dilunasi
2. Utang dividen skrip yang segera akan
dilunasi
¨ Dividen untuk saham prioritas, walaupun
jumlahnya sudah pasti, tetapi sebelum tanggal pengumuman belum merupakan utang
¨
Dividen
yang dibagi dalm bentuk saham merupakan elemen modal
UANG MUKA
& JAMINAN YANG DAPAT DIMINTA KEMBALI
Termasuk utang jangka pendek adalah:
1.
pembayaran dimuka dari pembeli yang sebelum barang-barang
tersebut diserahkan kepada pembeli
2.
Jaminan dari pelanggan dan dapat ditarik kembali
sewaktu-waktu
Jika jaminan itu akan disimpan dalam perusahaan untuk
jangka waktu yang lama, maka termasuk kelompok utang jangka panjang.
DANA YANG
DIKUMPULKAN UNTUK PIHAK KETIGA
Terkadang perusahaan menjadi pihak yang mengumpulkan uang
dari langganan/pegawai yang nantinya diserahkan kepada pihak lain. Pengumpulan
dana ini dapat dilakukan dengan cara pemotongan upah pegawai atau membebani
pembeli dengan jumlah tertentu.
Contoh
PT. RANGIN memungut pajak dari pembeli (PPN) yang
nantinya disetorkan ke kas negara. Pada tanggal 5 Oktober 2005, PT RANGIN
menjual barang seharga Rp10.000.000,00. Atas penjualan tersebut PT RANGIN
memungut PPN 10% dari nilai penjualan. Maka
jurnal untuk mencatat penjualan dan utang PPN adalah:
Kas
|
Rp11.000.000,00
|
|
|
|
Penjualan
|
|
Rp10.000.000,00
|
|
Utang PPN
|
|
1.000.000,00
|
Pada saat menyetorkan utang PPN tersebut ke kas negara, dibuat jurnal
sebagai berikut:
Utang
PPN
|
Rp1.000.000,00
|
|
|
|
Kas
|
|
Rp1.000.000,00
|
UTANG BIAYA (BIAYA
YANG MASIH AKAN DIBAYAR)
Merupakan
utang yang timbul dari pengakuan akuntansi terhadap biaya-biaya yang sudah
terjadi tetapi belum dibayar, seperti utang yang timbul dari gaji dan upah,
bonus, dan biaya sewa.
UTANG BONUS
Bonus yang
diberikan kepada karyawan dapat dihitung berdasarkan:
- Penjualan atau laba, dapat dengan cara:
- bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh
- bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi bonus
- bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan PPh.
- Perjanjian, misalnya kelebihan penjualan di atas jumlah tertentu.
Jurnal untuk
mencatat utang bonus adalah:
Biaya
Bonus
|
xxx
|
|
|
|
Utang Bonus
|
|
xxx
|
Jika bonus
dibayar, maka jurnal yang dibuat:
Utang
Bonus
|
xxx
|
|
|
|
Kas
|
|
xxx
|
Contoh
PT RANGIN memberikan bonus kepada Kepala Bagian Penjualan sebesar 15%
dari laba yang diperoleh. Pada tahun 2004, PT RANGIN memperoleh laba
Rp45.000.000,00 dan membayar PPh sebesar 10% dari laba bersih. Perhitungan
bonus dan pajak sebagai berikut:
a.
bonus
dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh
Bonus
|
=
|
0,15
x Rp45.000.000,00
|
=
|
Rp6.750.000,00
|
PPh
|
=
|
0,10
x (Rp45.000.000,00 - Rp6.750.000,00)
|
=
|
Rp3.825.000,00
|
b. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi PPh
sebelum dikurangi bonus
Bonus
|
=
|
0,15
x (Rp45.000.000,00 – PPh)
|
=
|
Rp
|
PPh
|
=
|
0,10
x (Rp45.000.000,00 – Bonus)
|
=
|
Rp
|
Catatan: perhitungan ini diselesaikan dengan cara subtitusi.
c. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi
bonus dan PPh.
Bonus
|
=
|
0,15
x (Rp45.000.000,00 – Bonus – PPh)
|
=
|
Rp
|
PPh
|
=
|
0,10
x (Rp45.000.000,00 - Bonus)
|
=
|
Rp
|
UTANG GAJI DAN UPAH
Perhitungan
jumlah yang masih akan dibayar untuk gaji dan upah, bunga, sewa, dan lainnya berdasarkan waktu terjadinya
biaya tersebut.
Contoh
PT
RANGIN membayar gaji dan upah karyawan setiap tanggal 1 bulan berikutnya. Jika
gaji dan upah karyawan bulan September 2005 sebesar Rp12.000.000,00, maka pada
tanggal 30 September 2005 dibuat jurnal penyesuaian untuk mencatat utang gaji
dan upah sebagai berikut:
Gaji
dan Upah
|
Rp12.000.000,00
|
|
|
|
Utang Gaji dan Upah
|
|
Rp12.000.000,00
|
Pada saat
pembayaran gaji dan upah tanggal 1 Oktober 2005, dibuat jurnal berikut:
Utang
Gaji dan Upah
|
Rp12.000.000,00
|
|
|
|
Kas
|
|
Rp12.000.000,00
|
PENDAPATAN YANG
DITERIMA DIMUKA
Merupakan
jumlah yang diterima dari pembeli untuk barang dan jasa yang akan diserahkan
dalam periode yang akan datang.
Contoh
Pada tanggal 3 September 2005, PT RANGIN menerima
pesanan 200 unit meja belajar seharga Rp100.000,00 per unit. Pada tanggal tersebut PT RANGIN menerima
pembayaran uang muka sebesar Rp5.000.000,00. Jurnal yang digunakan untuk
mencatat penerimaan kas adalah:
Kas
|
Rp5.000.000,00
|
|
|
|
Pendapatan Diterima Dimuka
|
|
Rp5.000.000,00
|
Pada tanggal 3 Oktober 2005, PT RANGIN mengirim 100
unit meja belajar tersebut sebagai penyerahan tahap pertama. Jurnal yang
digunakan untuk mencatat pendapatan atas penyerahan 100 unit meja belajar
tersebut adalah:
Pendapatan
Diterima Dimuka
|
Rp10.000.000,00
|
|
|
|
Penjualan
|
|
Rp10.000.000,00
|
Selain jurnal tersebut di atas, PT RANGIN juga membuat
jurnal untuk mencatat harga pokok penjualan dan pengurangan persediaan sebagai
berikut:
Harga Pokok Penjualan
|
xxx
|
|
|
|
Persediaan
|
|
xxx
|
TAKSIRAN
UTANG
Biasanya
jumlah kewajiban dari utang sudah dapat ditentukan dari kontrak atau dari
perhitungan dengan dasar tarif tertentu.
Terkadang jumlah kewajiban belum jelas tetapi sudah jelas harus dibayar,
maka pada tanggal neraca dilakukan perhitungan jumlah kewajiban dengan cara
taksiran.
Taksiran utang dapat dikelompokkan sebagai utang jangka pendek atau utang
jangka panjang, tergantung saat pelunasannya
Beberapa taksiran utang jangka pendek dalam neraca adalah:
- Taksiran utang pajak penghasilan
- Taksiran utang hadiah yang beredar
- Taksiran utang garansi
- Taksiran utang pensiun
TAKSIRAN UTANG
PAJAK PENGHASILAN
Setelah
laba diketahui pada akhir periode, diperlukan taksiran besarnya PPh yang akan
menjadi beban tahun yang bersangkutan (tarif pajak berlaku x laba) dan mencatat
jurnal:
Pajak
Penghasilan
|
xxx
|
|
|
|
Utang Pajak penghasilan
|
|
xxx
|
TAKSIRAN UTANG
HADIAH YANG BEREDAR
Hadiah atas pembelian barang tertentu merupakan biaya
untuk periode di mana penjualan barang tersebut terjadi.
¨
Bila
hadiah tersebut habis waktunya pada akhir periode, makatidak perlu
membuat jurnal penyesuaian
¨ Bila jangka waktu pengambilan hadiah melampaui
suatu periode akuntansi, maka pada akhir tahun dibuat jurnal penyesuaian:
Biaya
Hadiah Penjualan
|
xxx
|
|
|
|
Utang Hadiah yang Beredar
|
|
xxx
|
Jumlah utang hadiah yang beredar dihitung dengan cara taksiran dari
jumlah penjualan
TAKSIRAN UTANG
GARANSI
Jika barang
terjual disertai garansi untuk perbaikan, maka pada akhir periode dihitung
taksiran jumlah biaya yang akan terjadi dan dicatat:
Biaya
Garansi
|
xxx
|
|
|
|
Taksiran Utang Garansi
|
|
xxx
|
TAKSIRAN UTANG
PENSIUN
Biaya
pensiun yang dibayarkan selama masa hidup karyawan akan dibebankan sebagai
biaya ke periode di mana karyawan tersebut bekerja.
Jumlah pensiun yang dibayarkan ditaksir berdasarkan jumlah karyawan,
umur, dan jangka waktu pembayaran pensiun kemudian dibagi dengan taksiran
jangka waktu bekerja karyawan tersebut.
Setiap periode
jumlah taksiran tersebut dicatat:
Biaya
Gaji dan Upah
|
xxx
|
|
|
|
Utang Pensiun
|
|
xxx
|
atau
Biaya
Produksi Tidak Langsung
|
xxx
|
|
|
|
Utang Pensiun
|
|
xxx
|
Pada saat pembayaran
pensiun, dicatat sebagai berikut:
Utang
Pensiun
|
xxx
|
|
|
|
Kas
|
|
xxx
|
UTANG-UTANG
BERSYARAT/CONTINGENT LIABILITIES
Merupakan
utang-utang yang sampai pada tanggal neraca masih belum pasti apakah akan
menjadi kewajiban atau tidak
¨ Jika kewajiban membayar utang pasti timbul
(walau jumlah belum pasti), maka utang ini termasuk taksiran utang
¨ Jika kewajiban membayar utang belum pasti
(jumlah sudah pasti atau belum pasti), maka utang ini termasuk utang-utang
bersyarat
Perbedaan antara taksiran utang dan utang-utang bersyarat adalah kepastian
timbulnya kewajiban membayar
Yang termasuk utang-utang bersyarat adalah
- Piutang wesel didiskontokan dan piutang dijaminkan
- Endorsemen bersyarat atas wesel-wesel
- Sengketa hukum
- Tambahan pajak yang belum jelas kepastiannya
- Jaminan terhadap utang anak perusahaan
- Garansi terhadap penurunan harga barang-barang yang dijual
0 komentar:
Posting Komentar